Masa Pubertas: Cara Menjaga & Merawat Kesehatan Alat Reproduksi

Masa Pubertas: Cara Menjaga & Merawat Kesehatan Alat Reproduksi - Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan pada masa Masa Pubertas. Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis tentang Masa Pubertas.

Masa Pubertas: Cara Menjaga & Merawat Kesehatan Alat Reproduksi
Masa Pubertas

Masa Pubertas, Apa Sih?

Masa Pubertas merupakan proses perubahan menuju kematangan fisik dan seksual, sehingga pada fase ini si anak siap untuk menjalankan fungsi reproduksinya di Masa Pubertas ini. Masa pubertas seorang anak sangat bervariasi, biasanya dimulai pada usia 9 -14 tahun dan prosesnya rata-rata Masa Pubertas berakhir pada usia 15-17 tahun. 

Masa Pubertas Berdasarkan Proses Terjadinya

Masa Pubertas dimulai ketika hipotalamus, yang merupakan bagian otak, melepaskan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone). Hormon pelepas gonadotropin ini (GnRH ) akan memberikan sinyal pada kelenjar pituitari untuk melepaskan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) untuk memulai perkembangan seksual, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

Masa pubertas biasanya berlangsung selama 4 tahun. Pada akhir proses Masa Pubertas, anak perempuan akan mencapai kematangan organ reproduksinya. Dengan adanya Masa Pubertas, seorang anak yang semula aseksual akan menjadi mahluk seksual.

Hormon yang mendominasi pertumbuhan anak perempuan adalah hormon estrogen dan estradiol. Hormon estradiol akan memicu pertumbuhan payudara dan uterus, serta memicu ledakan pertumbuhan (growth spurt) saat pubertas.

Masa Pubertas, Berdasarkan Tahapnya

Anak akan mengalami tiga tahap menuju pubertas:

  • Masa Pubertas Fase pra pubertas

Fase ini adalah masa saat anak-anak sudah bukan lagi kanak-kanak, tapi juga belum memasuki masa remaja. Tahap ini berada sekitar 1 – 2 tahun sebelum pubertas.

  • Masa Pubertas Fase puber

Tahap ini ditandai dengan kematangan organ-organ seksual dan kemunculan ciri-ciri seks sekunder. Anak gadis akan mengalami menstruasi, pertumbuhan payudara dan munculnya rambut pubis.

  • Masa Pubertas Fase pasca puber

Pada fase ini, ciri-ciri seks sekunder telah sepenuhnya berkembang, organ-organ reproduksi telah matang seperti layaknya organ reproduksi wanita dewasa. Pada masa ini tingkat pertumbuhsan berangsur menurun hingga akhirnya berhenti.

Perubahan Fisik Yang Terjadi Pada Masa Pubertas

Saat Masa Pubertas, hormon akan mulai membuat perubahan besar pada tubuh anak perempuan yang biasanya berlangsung setidaknya selama 4 tahun.

Berikut adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi saat Masa Pubertas:
  • Struktur vulva menjadi lebih besar dan lebih jelas, warnanya pun mengalami perubahan.
  • Pada anak perempuan pra remaja, vulva berada lebih maju dibandingkan pada wanita dewasa. Saat berdiri, presentase labia majora dan pudenda sumbing akan tampak lebih besar.
  • Selama pubertas, mons pubis membesar, mendorong bagian depan labioa majora menjauh dari tulang kemlauan dan jadi tepat menghadap ke bawah saat berdiri. Jumlah lemak tubuh mempengaruhi perubahan tersebut.
  • Payudara akan tumbuh membesar dan berbentuk seperti payudara wanita dewasa. Pertumbuhan ini dimulai dengan terbentuknya gundukan lembut tepat di bawah aerola yang akan terasa sakit  terutama jika ditekan. Gundukan kecil ini bisa tumbuh di salah satu atau di kedua belah payudara sekaligus.
  • Adanya pertumbuhan rambut pubis yang dimulai di labia majora yang kemudian menyebar ke mons pubis dan kadang-kadang hingga ke paha bagian dalam dan perineum.
  • Adanya pertumbuhan rambut pada bagian ketiak.
  • Pertumbuhan tinggi badan akan tampak jelas karena adanya ledakan pertumbuhan akibat pengaruh hormon.
  • Perkembangan otot paha yang lebih besar di belakang tulang paha dibandingkan di bagian depannya.
  • Pelebaran pinggul, rata-rata pinggang lebih rendah pada rasio pinggul dibandingkan pria dewasa.
  • Ukuran tangan dan kaki lebih kecil dibanding pria.
  • Wajah lebih bulat.
  • Hormon estrogen membuat kulit menjadi semakin halus, lembut dan vaskular lebih tebal.
  • Suara semakin halus.
  • Pinggang lebih kecil daripada pria.
  • Adanya peningkatan sekresi kelenjar minyak dan keringat yang seringkali menyebabkan jerawat dan bau badan.
  • Perubahan distribusi berat badan dan lemak. Timbunan dan cadangan lemak berpusat terutama di sekitar bokong, paha dan pinggul.
  • Periode menstruasi akan dimulai. Biasanya pada masa ini ledakan pertumbuhan badan akan mulai melambat. Siklus menstruasi rata-rata bermula saat seorang anak berusia 11 atau 14 tahun. Namun pada beberapa anak, siklus ini mulai lebih cepat, yakni usia 9 tahun, bahkan ada juga yang sangat lambat yakni usia 18 tahun.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment